rangkuman TKA

 Rangkuman Materi Bab: Teks Tanggapan Kritis (TKA)

Mata Pelajaran: Bahasa Indonesia Kelas IX SMP


 1. Pengertian Teks Tanggapan Kritis

Teks tanggapan kritis adalah teks yang berisi pendapat, penilaian, dan tanggapan seseorang terhadap suatu permasalahan, peristiwa, atau karya tertentu secara logis, objektif, dan disertai alasan yang jelas.

Tujuan utamanya adalah menilai sesuatu berdasarkan fakta dan logika, bukan sekadar perasaan atau asumsi pribadi. Dalam teks ini, penulis berusaha menunjukkan kelebihan dan kekurangan suatu hal, kemudian memberikan saran atau solusi yang membangun.

Teks tanggapan kritis sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, misalnya:

  • Ulasan film atau buku di media sosial,
  • Kritik terhadap kebijakan pemerintah,
  • Tanggapan terhadap isu sosial,
  • Komentar terhadap kegiatan sekolah atau masyarakat.


 2. Tujuan Teks Tanggapan Kritis

Tujuan penulisan teks tanggapan kritis antara lain:

  1. Memberikan penilaian atau evaluasi terhadap suatu fenomena atau karya.
  2. Menunjukkan keunggulan dan kelemahan secara jujur dan objektif.
  3. Mengajak pembaca untuk berpikir kritis dan tidak mudah percaya pada satu sudut pandang saja.
  4. Memberikan saran atau solusi agar hal yang ditanggapi dapat diperbaiki atau dikembangkan.


3. Struktur Teks Tanggapan Kritis

Teks tanggapan kritis memiliki tiga struktur utama, yaitu:

a. Evaluasi

Bagian pembuka yang berisi pengantar atau pendapat awal penulis terhadap isu, peristiwa, atau karya yang akan ditanggapi.
Biasanya mencakup:

  • Pengenalan masalah,
  • Latar belakang isu,
  • Sikap umum penulis.

📝 Contoh:
“Belakangan ini, penggunaan gawai di kalangan pelajar semakin meningkat. Hal ini memunculkan berbagai pandangan mengenai dampaknya terhadap prestasi belajar.”


b. Deskripsi Teks

Bagian isi yang berisi penjelasan detail mengenai tanggapan, alasan, bukti, dan fakta.
Di sini penulis menjabarkan:

  • Fakta yang mendukung pendapat,
  • Kelebihan dan kekurangan objek yang ditanggapi,
  • Argumen logis yang memperkuat penilaian.

📝 Contoh:
“Penggunaan gawai memang dapat membantu siswa mencari materi pembelajaran. Namun, jika digunakan tanpa pengawasan, gawai dapat membuat siswa kecanduan media sosial dan mengabaikan tugas sekolah.”


c. Penegasan Ulang

Bagian penutup yang berisi kesimpulan atau penegasan kembali pendapat penulis.
Biasanya disertai dengan saran atau harapan.

📝 Contoh:
“Dengan demikian, penggunaan gawai di sekolah sebaiknya dibatasi dan diarahkan untuk kegiatan belajar agar manfaatnya dapat dirasakan secara optimal.”


 4. Ciri-Ciri Teks Tanggapan Kritis

Teks tanggapan kritis memiliki ciri khas tertentu, yaitu:

  1. Mengandung fakta dan opini yang saling mendukung.
  2. Bersifat logis dan objektif, tidak menilai berdasarkan emosi.
  3. Menggunakan bahasa yang santun dan lugas.
  4. Mengandung kalimat penilaian seperti baik, buruk, efektif, tidak layak, bermanfaat, berlebihan, dan sebagainya.
  5. Disusun secara sistematis dengan urutan evaluasi → deskripsi → penegasan.


5. Kaidah Kebahasaan Teks Tanggapan Kritis

Dalam teks tanggapan kritis, digunakan beberapa unsur kebahasaan khas, antara lain:

  1. Kata Evaluatif
    → digunakan untuk menilai atau memberi penilaian.
    Contoh: bermanfaat, berlebihan, tidak tepat, efektif, tidak sesuai.
  2. Kata Rujukan
    → digunakan untuk menunjukkan sumber atau acuan pendapat.
    Contoh: menurut, berdasarkan, seperti yang dikatakan oleh, sebagaimana.
  3. Konjungsi Sebab-Akibat (kausalitas)
    → menunjukkan hubungan logis antara sebab dan akibat.
    Contoh: karena, sebab, sehingga, oleh karena itu.
  4. Konjungsi Perbandingan
    → membandingkan dua hal atau kondisi.
    Contoh: sedangkan, berbeda dengan, seperti halnya.
  5. Kalimat Kompleks
    → kalimat yang terdiri atas dua klausa atau lebih, menunjukkan hubungan logis antara ide-ide.
  6. Pilihan Kata yang Denotatif dan Objektif
    → menggunakan kata yang bermakna sebenarnya, bukan kiasan, agar tanggapan mudah dipahami.


6. Langkah-Langkah Menulis Teks Tanggapan Kritis

Untuk menulis teks tanggapan kritis dengan baik, lakukan langkah-langkah berikut:

  1. Menentukan Topik atau Isu
    Pilih masalah yang menarik dan aktual, misalnya lingkungan, pendidikan, atau teknologi.
  2. Mengumpulkan Fakta dan Data
    Gunakan sumber terpercaya seperti artikel, berita, atau hasil wawancara.
  3. Menyusun Kerangka Teks
    Rancang bagian evaluasi, deskripsi, dan penegasan ulang agar tulisan terstruktur.
  4. Menulis Draf Teks
    Gunakan bahasa baku, logis, dan santun dalam menyampaikan pendapat.
  5. Merevisi dan Mengedit
    Periksa kembali ejaan, struktur kalimat, serta kesesuaian isi dengan fakta.


 7. Contoh Teks Tanggapan Kritis

Judul: Larangan Membawa HP ke Sekolah

Evaluasi:
Larangan membawa ponsel ke sekolah menimbulkan pro dan kontra di kalangan siswa dan orang tua. Sebagian pihak mendukung, namun sebagian lainnya menolak.

Deskripsi:
Ponsel sebenarnya dapat membantu siswa mencari informasi dan materi pelajaran melalui internet. Namun, banyak siswa menyalahgunakannya untuk bermain game atau membuka media sosial saat jam pelajaran. Hal ini dapat menurunkan fokus belajar dan mengganggu proses pembelajaran.

Penegasan Ulang:
Oleh karena itu, penggunaan ponsel di sekolah sebaiknya diatur dengan bijak. Sekolah dapat memberikan izin membawa ponsel hanya untuk keperluan belajar, bukan untuk hiburan semata.


8. Manfaat Mempelajari Teks Tanggapan Kritis

Dengan mempelajari teks tanggapan kritis, siswa dapat:

  1. Mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan logis.
  2. Melatih cara menilai dan menyampaikan pendapat dengan sopan.
  3. Meningkatkan kemampuan menulis teks argumentatif.
  4. Membantu memahami berbagai isu sosial dengan pandangan yang objektif dan seimbang.


 9. Kesimpulan

Teks tanggapan kritis adalah teks yang menilai suatu hal secara logis, objektif, dan berdasarkan fakta.
Melalui teks ini, kita belajar untuk menyampaikan kritik dan saran dengan bahasa yang santun, logis, serta membangun.


Comments

Popular posts from this blog

apa itu asmaul husna

ulangan harian 1

Cara belajar yang baik di kelas 9